Momen PPDB, Orang Tua Rela Berbuat Curang
Hampir semua orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, termasuk soal pendidikan. Hal itu tergambar di momen PPDB seperti saat ini.
PPDB kepanjangan dari Penerimaan Peserta Didik Baru. Ketika momen PPDB orang tua akan melakukan segala cara untuk memasukkan anaknya pada sekolah favorit.
Saat ini Indonesia menerapkan system zonasi dalam PPDB, Untuk Anda yang belum tahu sistem zonasi itu adalah domisili Calon peserta didik baru harus berjarak dekat dengan sekolah favorit yang diinginkan.
Hal ini dikarenakan semakin dekat jarak domisili calon peserta didik dengan sekola favorit yang dinginkan, potensi untuk diterima semakin besar.
Setiap tahunnya hal ini menjadi polemik, banyak orang tua yang rela berbuat curang seperti memanipulasi dokumen domisili untuk memuluskan anaknya masuk sekolah favorit impian.
Nah, hal ini perlu jadi perhatian mengapa bisa terjadi, dan apa dampak yang akan ditimbulkan dimasa depan pada sistem pendidikan kita ?
Alasan Kecurangan
Apapun alasannya, yang namanya kecurangan tetap tidak dapat dibenarkan. Dalam kasus ini para orang tua melakukan kecurangan demi anaknya agar masuk sekolah terbaik.
Namun, mereka tidak sadar telah mempertontonkan pada anak anaknya pratik kecurangan.
Secara umum ada beberapa alasan mengapa para orang tua berbuat curang pada momen PPDB yaitu antara lain:
a. Prestise dan Reputasi Sekolah
Sekola favorit memiliki prestise dan reputasi yang baik dalam masyarakat. Biasanya sekolah seoerti ini, terbaik dalam hal akademik dan non akademik.
Orang tua nekat memasukan anaknya di sekolah ini sebagai sebuah investasi. Harapanya agar sang anak mendapatkan pendidikan terbaik serta memudahkan anaknya nanti melanjutkan pendidikan kejenjang selanjutnya.
b. Fasilitas dan Kualitas guru
Alasan orang tua memasukkan anaknya di sekolah favorit karena fasilitas dan kualitas guru yang baik.
Fasilitas seperti laboratorium, perpustakaan, dan ruang belajar yang nyaman akan membawa Susana belajar jadi maksimal.
Selain itu guru yang mumpuni akan memberikan pengajaran yang baik pula kepada anak.
c. Persaingan yang Ketat
Sekolah yang favorit selalu banyak peminat, sedangkan kursi yang disediakan terbatas. Kondisi ini mendorong orang tua mencari cara agar anaknya memiliki peluang untuk di terima.
Bentuk-Bentuk Kecurangan
Ada banyak bentuk kecurangan yang dapat dilakukan orang tua agar anaknya dapat diterima pada sekolah favorit.
Kecurangan yang mereka lakukan terkadang diluar nalar, bahkan mereka rela mengeluarkan uang yang cukup besar untuk memanipulasi dokumen atau membayar orang dalam.
Adapun betuk kecurangan dalam PPDB, anatara lain:
a. Memalsukan Alamat
Kecurangan yang sering di jumpai setiap tahunnya ketika momen PPDB adalah memalsukan alamat.
Hal ini dilakukan karena salah satu syarat utama dalam PPDB jarak antara sekolah dan domisili calon peserta didik tidak begitu jauh.
Sehingga para orang tua rela memalsukan alamat tempat tinggal dengan menggunakan alamat saudara atau menyewa alamat palsu.
b. Memalsukan Dokumen Akademik
Tahapan kecurangan selanjutnya adalah memalsukan dokumen akademik. Hal ini dilakukan dengan cara memalsukan nilai rapor atau sertifikat prestasi sang anak.
Biasanya ini dilakukan dengan kerja sama yang harmoni antara orang tua dan pendidik sekola sebelumnya.
Harapannya agar sang anak terlihat lebih unggul secara akademik dan prestasi, sehingga peluang untuk diterima semakin besar.
c. Memberikan Uang Suap
Telah menjadi rahasia umum, jika pada momen PPDP sering terjadi praktek suap menyuap.
Biasanya orang tua menawarkan sejumlah uang kepada panitia PPDB atau pejabat terkait demi memastikan anak mereka diterima.
d. Menggunakan Joki
Dalam seleksi masuk mandiri yang diselenggarakan oleh pihak sekolah, dengan tujuan menjaring calon siswa.
Tidak jarang ditemukan kasus penggunaan joki. Untuk Anda yang belum tahu, joki merupakan orang yang menggantikan anak dalam ujian atau tes seleksi.
Hal ini tentu saja sangat merugikan bagi mereka yang berjuang secara jujur dalam proses seleksi.
Dampak Negatif Kecurangan
Dengan sering terjadinya kecurangan tiap tahunnya pada momen PPDB maka akan berdampak negatif pada system pendidikan kita,
Bahkan dipercaya hal ini juga berdampak pada aspek aspek lain di luar pendidikan, seperti:
1. Ketidakadilan
Dampak nyata dari kecurangan adalah ketidakadilan, Anda bisa membayangkan sudah berusaha keras, belajar, tes masuk sekolah favorit dan memenuhi sarat, namun di geser oleh anak yang orang tuanya berbuat curang.
Tentu hal ini sangat merugikan dan bentuk ketidakadilan.
2. Menurunkan Kualitas Pendidikan
Kualitas pendidikan semakin menurun, baik secara umum atau khusus di sekolah favorit tersebut.
Para guru harus menggunakan tenaga dan waktu ekstra untuk mengajar siswa yang sebenarnya tidak memenuhi syarat masuk.
3. Merusak Integritas Sistem Pendidikan
Kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan menurun. Hal ini akan memicu gelombang protes dari pihak pihak yang merasa dirugikan, terutama bagi mereka yang berjuang dengan jujur.
Tentu integritas sebagai sekolah favorit akan hancur, dan membuat orang tidak akan membawa anaknya lagi masuk kesekolah yang katanya favorit tersebut.
Solusi untuk Mengatasi Kecurangan
Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah atau pihak terkait untuk mengatasi kecurangan pada momen PPDB seperti:
a. Verifikasi Data yang Ketat
Verifikasi domisili calon peserta didik baru dapat dilakukan dengan geolokasi dan system online agar keabsahaan data akurat.
Pihak sekolah dan pemerintah bekerjasama dalam memverifikasi data secara ketat terutama ketika momen PPDP sudah dekat, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kecurangan.
b. Sanksi Tegas
Bagi pihak pihak yang terbukti melakukan kecurangan atau terlibat diberi sanksi yang tegas, agar memberikan efek jera. Sanksi administratif, denda atau hukuman pidana bila perlu.
c. Peningkatan Kualitas Sekolah
Peningkatan kualitas sekolah, memang label sekolah favorit muncul dari masyarakat, dan disahkan oleh pemerinta melalui akreditasi.
Namun, seharusnya pemerintah berupaya untuk menyetarakan kualitas pendidikan, agar para orang tua tidak lagi berbondong bonding memasukan anaknya secara curang pada sekolah favorit, karena semua sekolah telah memiliki kualitas yang baik.
Kesimpulan
Fenomena kecurangan pada momen PPDB adalah gambaran ketatnya persaingan dalam sistem pendidikan kita. Oleh karena itu pemerintah dan pihak pihak terkait harus berkolaborasi untuk mencari solusi yang tepat.
Agar momen PPDP menjadi momen adu kualitas siswa secara jujur dan adil, dan tentunya setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas.